Senin, 04 Maret 2013

Merancang Sasaran??


Banyak orang mengerjakan sesuatu tapi tak mendapat kesuksesan hanya karena tujuan yang kurang jelas. Banyak orang tak merancang tujuan karena mereka bahkan tak punya gagasan dari mana harus memulainya. Nah jika kita termasuk orang yang seperti ini, coba dehh beberapa tips di bawah ini yang mungkin dapat membantu kalian-kalian untuk menemukan dari mana harus memulai merancang tujuan itu...
Cekidottt....

1. Mulai Dengan Bermimpi dan Menuliskan Impian Anda
Yang pertama, jika Anda ingin merancang tujuan, Anda mesti meluangkan waktu untuk membangun impian. Jika Anda tak punya impian, akan sulit untuk menentukan tujuan dalam hidup Anda. Sayangnya, kebanyakan orang jadi kehilangan kemampuan untuk bermimpi tentang apa yang paling diinginkan dan membangun motivasi untuk pencapaian. Jadi, untuk memulainya, luangkan waktu untuk bermimpi tentang apa yang paling Anda inginkan, Anda ingin seperti apa, atau bahkan tentang apa yang ingin Anda miliki. Begitu Anda menemukan impian Anda, selanjutnya tuliskan semuanya dalam kertas. Dan buatlah Mind Map nya.

2. Tanya 'Kenapa?'
Setelah Anda menuliskan semua impian Anda, baca sekali lagi apa yang telah Anda tulis. Saat membacanya kembali, berhentilah pada tiap-tiap impian dan tanyakan 'kenapa Anda memimpikannya?'. Kenapa impian ini penting buat Anda? Jika Anda tak dapat menjawabnya dalam beberapa kalimat, kemungkinan itu bukan hal yang benar-benar Anda impikan, dan akhirnya harus Anda coret dari daftar.

3. Benarkan Ini Tujuan Anda?
Banyak orang yang sebenarnya punya impian yang dibentuk oleh orang lain. Jadi penting untuk menemukan apa benar apa yang ingin Anda capai adalah tujuan Anda atau tujuan orang lain. Saat merancang tujuan, jika ternyata impian dan tujuan itu bukan yang Anda inginkan, coret saja dari daftar. Tanyakan pada diri Anda apakah ini benar-benar tujuan Anda. Cari informasi secara detail mengenai tujuan atau target Anda apakah sesuai dengan pribadi Anda.

4. Temukan Bagaimana Tujuan Ini Akan Mempengaruhi Kehidupan Anda
Setelah Anda membuat daftar yang benar tentang impian Anda, lihat kembali apa yang tertinggal. Masukkan impian yang tertinggal ini ke dalam daftar dan pikirkan bagaimana ini akan membawa pengaruh dalam hidup Anda. Apakah mencapai tujuan ini akan membuat Anda lebih bahagia daripada sekarang? Akankah memperbaiki rasa aman dan hubungan Anda dengan orang lain? Apa akan berpengaruh pada keuangan Anda secara positif? Jika ternyata impian ini tak membawa pengaruh positif dalam kehidupan Anda, mungkin seharusnya dikesampingkan. Jika Anda menemukan pencapaian Anda akan membawa pengaruh positif dalam kehidupan Anda, sebaiknya memiliki motivasi untuk mengejar dan mencapai semua tujuan ini.

5. Kategorikan Impian Anda
Sekarang persempit lagi daftar untuk menemukan tujuan sejati, bukan hanya keinginan atau angan-angan Anda. Pada titik ini Anda perlu mengkategorikan tujuan ke dalam berbagai golongan, tergantung dari seberapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk mencapainya. Anda akan memiliki tujuan jangka panjang yang membutuhkan waktu lebih dari dua tahun untuk mencapainya, tujuan jangka pendek yang butuh waktu sebulan atau lebih untuk meraihnya, dan tujuan yang bisa tercapai sewaktu-waktu dari jangka waktu sebulan hingga setahun. Tapi ingat, Anda harus punya tujuan besar, dan pastikan memiliki tujuan dalam setiap kategori sehingga bisa secara terus-menerus berupaya meraih tujuan itu dalam kehidupan Anda.

6. Rencanakan Bagaimana Cara Meraihnya
Setelah Anda membangun tujuan Anda, kini Anda perlu membuat rencana bagaimana akan mencapainya. Anda harus selalu berusaha mewujudkan tujuan Anda, bahkan jika itu hanya butuh sebuah langkah kecil untuk mencapainya. Pastikan tidak berlebihan dalam mengupayakan mewujudkannya. Sesekali dibutuhkan manajemen dan motivasi sebagai bagian rencana Anda dan untuk melengkapi tugas ini, tapi itu pasti akan jadi usaha yang berharga. Buat grafik pencapaian untuk membantu Anda mencapai tujuan, dan saat Anda sudah mencapainya beri tanda dalam grafik tersebut.

Kelihatannya begitu mudah untuk melaksanakan semua tips di atas, tapi yang terpenting dari segalanya hanya tindakan yang akan membawa hasil buat kita. Awali dengan membuat jadwal yang akan Anda patuhi agar tujuan Anda benar-benar menjadi kenyataan.

Hukum 20-80
Hukum 20-80 ini biasa juga disebut hukum Pareto. Dalam hidup ini ternyata hanya 20% dari seluruh aktifitas kita yang ternyata menyumbangkan 80% bagi kehidupan kita. Bagi seorang Agnes Monica, ternyata dari seluruh kemampuan yang dia bisa, kemampuannya di bidang tarik suara dan acting menyumbang 80% dari kehidupannya. Bagi seorang Rudi Hartono, ternyata 20% dari seluruh kemampuannya, yaitu Badminton menyumbangkan 80% kesuksesan dalam hidupnya.

Prioritas! Itulah yang dimaksudkan. Kita memiliki banyak kegiatan, kita juga memiliki banyak kemampuan, namun sulit bagi kita untuk dapat melakukan hal itu semua, atau sulit bagi kita untuk mempertajam semua kemampuan kita secara bersamaan. Kita perlu menentukan skala prioritas, apa 20% kegiatan dan kemampuan kita yang paling menonjol dan mampu menyumbangkan 80% keberhasilan dalam hidup kita? Fokuslah pada 20% itu.

Waktu
Dalam hidup ini ada empat hal yang tidak bisa kembali; kata yang telah diucapkan, panah yang telah dilepaskan, masa lalu, dan kesempatan yang disia-siakan. Kekayaan yang disia-siakan, kadang-kadang bisa diperoleh kembali. Kesehatan yang disia-siakan, jarang bisa diperoleh kembali. Tetapi waktu yang disia-siakan, tidak pernah diperoleh kembali.

Waktu yang dapat kita gunakan sangat terbatas karena banyak hal yang tidak dapat kita kontrol. Tapi sayangnya, sering kali kita menghabiskan waktu kita, seperti kita masih punya banyak sekali persediaan waktu. Pertanyaan bagi kita bukanlah apakah kita sibuk? atau sejauh mana kita sibuk? Tetapi apakah kita sibuk melakukan pekerjaan dengan tepat?

Empat unsur penting untuk mengevaluasi hidup kita selama ini:

  1. Arah
  2. Prioritas
  3. Mulai dari Akhir
  4. Finishing Well, mengakhiri hidup dengan baik
Pertanyaannya adalah:
  • Apakah selama ini hidup kita tidak bertujuan?
  • Apakah selama ini hidup kita tanpa arah yang jelas dan pasti?
  • Apakah selama ini hidup kita sekadar mengalir?
  • Apa kehendak Tuhan terhadap hidup kita?
  • Apakah hidup kita sudah kita mulai dari akhir, artinya apakah hidup kita sudah kita mulai dari tujuan akhir hidup kita, sebelum kita mati?
Kita tidak dapat mundur dan mengulangi lagi awal kehidupan kita, tetapi kita dapat mulai dari sekarang dan membuat sebuah akhir yang baru.

VISI
Apa visi hidup kita? Ada 2 jenis Visi, yaitu Visi dari Allah dan Visi ambisi manusia. Pikirkanlah dan pergumulkanlah APA VISI TUHAN TERHADAP HIDUPKU?

Visi adalah melihat sebuah gambaran tentang apa yang akan terjadi di masa datang. Visi mengekspresikan nilai dan standar tertinggi kita, visi juga membuat kita spesial dan berbeda dari orang lain. Visi sangat membantu kita memaparkan tahun-tahun ke depan dan membuat kita tetap fokus. Selain itu visi juga membuat energi kita terfokus.

Visi memang bukan segalanya, namun visi adalah awal segalanya. Jika tidak ada visi maka rakyat binasa, visi adalah masa sekarang dan masa akan datang.

Proses memiliki Visi :
  1. Pertama kita perlu proses eksplorasi dan kreasi, 
  2. Kedua kita perlu sadar bahwa ini merupakan proses intuitif dan emosional dan seringkali tidak sesuai dengan logika. 
  3. Ketiga, Di atas itu semua visi harus kita minta pada Tuhan, apa yang menjadi keinginanNya atas hidup kita.
Dalam praktik sehari-hari visi tidak selalu datang terang benderang, seringkali visi dari Tuhan datang sebagai proses kristalisasi dari berbagai tantangan hidup yang pada waktunya menjadi berlian indah yang bernilai tinggi bagi kita dan sesama.

Proses penggalian dan kreasi dalam memiliki visi adalah:
  1. Lihat ke dalam diri, apa yang kita rasakan?
  2. Lihat ke belakang, apa yang sudah kita pelajari?
  3. Lihat ke sekeliling, apa yang terjadi pada orang lain dan sekitar?
  4. Lihat ke depan, apa gambaran utuhnya?
  5. Lihat ke atas, apa yang Tuhan harapkan dari kita?
  6. Lihat ke samping, apa sumber daya yang kita miliki?
MISI
Visi saja tidak cukup, harus ada komitmen untuk BERTINDAK mencapai visi yang disebut dengan MISI. Pertanyaannya adalah, apa misiku..? Akan ada pilihan tindakan yang tak terbatas untuk menentukan misi kita, pilih satu yang dapat memberikan hasil maksimal untuk merealisasikan visi.

Asumsi yang sering kali salah tentang misi adalah misi adalah my to do list, atau misi saya harus penuh dengan penderitaan, atau misi saya harus mirip dengan orang seusia saya.

GOAL
Misi saja tidak cukup harus ada satu set langkah-langkah yang khusus dan diukur untuk mencapai misi. Langkah-langkah itu disebut goal. Goal merancang program untuk mencapai misi dan merealisasikan visi yang sudah kita tetapkan. Kita mempunyai satu visi dan satu misi namun banyak goal dan banyak kegiatan yang berdasarkan goal.

Kehidupan kita harus seimbang dan utuh, maka gol yang kita tetapkan haruslah meliputi seluruh aspek kehidupan; karier, keuangan, keluarga, pendidikan, kesehatan, rohani, minat pribadi, pelayanan.

Dan agar gol tersebut dapat kita capai haruslah memenuhi kriteria SMART:
  1. Specific (khusus dan jelas)
  2. Measurable (dapat diukur)
  3. Attainable (dapat dicapai)
  4. Realistic (realistis)
  5. Time Bound (target waktu)
Pentingnya menetapkan GOAL:
  1. Dapat mengurangi stress. 
  2. Jika kita melangkah diarah yang benar, tiap langkah—betapapun kecilnya—akan membuat kita dekat ke tujuan.
  3. Seorang dgn sebuah goal/tujuan akan berjalan seratus kilometer di satu jalan. Tapi seorang tanpa goal/tujuan akan berjalan satu kilometer di seratus jalan.
  4. Seorang yang berorientasi pd goal/tujuan selalu berambisi untuk mencapai tujuannya melebihi Status, Kekuasaan & Uang.
  5. Penetapan Goal menolong kita untuk tetap FOKUS.
  6. Penetapan Goal menolong kita untuk menyederhanakan dalam mengambil keputusan.
Prinsip-prinsip penting dalam mencapai GOAL
  1. Belajar berkata TIDAK pada sebuah kesempatan dan berkata YA kepada GOAL.
  2. Goal-goal kita harus bersumber dari kerinduan yang dalam dan keinginan yang besar.
  3. Teguh terhadap goal-goal kita & fleksibel terhadap metode kita (aktivitas)
  4. Goal-goal kita harus ditulis.
  5. Kenali hambatan-hambatan dalam mencapai goal-goal kita.
  6. Kenali apa dan siapa yang dapat membantu mencapai goal-goal kita.
  7. Visualisasikan goal-goal kita.
  8. Jangan pernah menyerah untuk mencapai Goal-goal kita.
  9. Bila memang perlu dapat direvisi.
  10. Selalu positive thinking.
  11. Untuk memuliakan Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama manusia, siapapun dan apapun dia.
Greg Werner seorang Strength & Conditioning Coach mengatakan “Buatlah suatu kemajuan, maka kita akan senang. Buatlah kemajuan dari hari ke hari, minggu ke minggu, dan kita akan menjadi seorang juara.”

Selamat memulai hidup baru dengan visi, misi dan goal yang jelas. Yakinlah Tuhan akan selalu bersama kita.
"Lakukanlah apa yang bisa kita lakukan dan biarkan Tuhan melakukan yang tak mampu kita lakukan !"

Sumber : Sugianto,Edi.(2013).Goal Setting.[Online].Tersedia : http://www.naqsdna.com/2013/02/penetapan-sasaran-goal-setting.html[4 Maret 2013]