BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kegiatan belajar mengajar yang
melahirkan interaksi unsur-unsur manusiawi adalah suatu proses dalam mencapai
tujuan pengajaran.
Dalam mencapai tujuan pengajara maka diperlukan interaksi
antara pendidik dengan anak didknya. Pendidik berusaha mengatru
lingkungan belajar bagi anak didik
Untuk itu bagi pendidik diperlukan
pemilihan strategi dan metode mengajar yang tepat sehingga tercapai
tujuan pengajaran secara efektif dan efesien dalamproses belajar mengajar.
Menglola kelas serta keterampilan
bertanya merupakan keterampilan penting yang harus dikuasai guru. Pengelolaan
kelas lebih berkaitan dengan upaya-upaya untuk menciptakan dan mempertahankan
kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar (pembinaan rapport,
penghentian perilaku peserta didik yang menyelewengkan perhatian kelas,
pemberian ganjaran, penyelesaian tugas oleh peserta didik secara tepat waktu,
penetapan norma kelompok yang produktif), didalamnya mencakup pengaturan orang
(peserta didik) dan fasilitas. Sedangkan Ketrampilan bertanya
merupakan keterampilan yang digunakan untuk mendapatkan jawaban/balikan dari
orang lain. Hampir seluruh proses evaluasi, pengukuran, penilaian, dan
pengujian dilakukan melalui pertanyaan.
Sekolah adalah tempat belajar bagi
siswa, dan tugas guru adalah sebagian besar terjadi dalam kelas adalah
membelajarkan siswa dengan menyediakan kondisi belajar
yang optimal. Yang berhubungan dengan minat, kehendak, percakapan,
kegiatan-kegiatn mereka sekaligus berhubungan dengan sarana dan prasarana pengajaran
yang digunakan dalam KBM
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
pengertian, tujuan, prinsip-prinsip, pendekatan, dan Komponen dalam
keterampilan pengelolaan kelas?
2.
Apa
pengertian, tujuan, hal-hal yang perlu diperhatikan dan Komponen dalam
ketrampilan bertanya?
C.
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui pengertian, tujuan, prinsip-prinsip, pendekatan, dan Komponen dalamketerampilan
Mengelola kelas
2.
Untuk
mengetahui pengertian, tujuan, hal-halyang perlu diperhatikan dan Komponen
dalam ketrampilan bertanya
D.
Sistematika
Penulisan
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
B. Rumusan
Masalah
C. Tujuan
D. Sistematika
Penulisan
BAB
II PEMBAHASAN
A. Keterampilan Mengelola Kelas
B. Keterampilan Bertanya
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Keterampilan Mengelola Kelas (Clasroom
Management)
1. Pengertian
Keterampilan Mengelola Kelas
Menurut Raka
Joni, dkk (1999;60-61) yang dimaksud dengan keterampilan mengelola kelas adalah
upaya guru untuk menciptakan dan memelihara serta mengembalikan kondisi belajar
yang optimal, bila terdapat gangguan dalam proses belajar baik yang bersifat
gangguan kecil dan sementara maupun gangguan yang berkelanjutan. Sebaiknya guru
bertindak untuk mengembalikannya ke situasi belajar yang optimal maka tindakan
tersebut termasuk mendisiplinkan kelas.
Menurut
Buchari Alma (2010; 81) menjelaskan bahwa keterampilan mengelola kelas adalah
keterampilan dalam menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal guna
terjadinya proses pembelajaran yang selalu serasi dan efektif.
Sedangkan
menurut Tim Mata Kuliah Micro dalam buku Micro
Teaching (2012), keterampilan mengelola kelas merupakan keterampilan guru
untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikan
ke kondisi yang optimal jika terjadi ganguan, baik dengan cara mendisiplinkan
ataupun melakukan kegiatan remedial.
2. Tujuan
Pengelolaan Kelas
Menurut Ahmad (1995:2) bahwa tujuan pengelolaan kelas
adalah sebagai berikut:
a.
Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai
lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkan siswa
untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
b.
Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi
terwujudnya interaksi belajar mengajar.
c.
Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot
belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan
sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam kelas.
d.
Membina dan membimbing sesuai dengan latar belakang
sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya.
Sedangkan secara khusus tujuan
pengelolaan kelas adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan
alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa bekerja
dan belajar, serta membantu siswa untuk memperoleh hasil yang diharapkan
(Usman, 1995: 8).
3. Prinsip
Keterampilan Mengelola Kelas
Dalam
melaksanakan komponen keterampilan mengelola kelas, ada beberapa prinsip yang
perlu diperhatikan, yaitu:
1) Kehangatan
dan keantusiasan
Kehangatan dan keantusiasan dalam
mengajar dapat menciptakan iklim kelas yang menyenangkan.
2)
Tantangan
Penggunaan kata-kata, tindakan, atau
bahan-bahan yang menantang akan meningkatkan gairah siswa untuk belajar
sehingga mengurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang menyimpang.
3)
Bervariasi
Penggunaan variasi media, gaya dan
interaksi belajar mengajar merupakan kunci pengelolaan kelas untuk menghindari
kejenuhan serta pengulangan aktivitas yang menyebabkan menurunnya kegiatan
belajar dan tingkah laku positif siswa.
4)
Keluwesan
Diperlukan keluwesan tingkah laku
guru dalam mengubah strategi mengajarnya utnuk mencegah gangguan yang timbul.
5)
Penekanan pada hal-hal yang positif
Penekanan hal-hal yang positif dan
menghindari pemusatan perhatian siswa pada hal yang negatif.
6)
Penanaman disiplin diri
Mendorong siswa untuk mengembangkan
disiplin diri sendiri dengan cara memberi conoh perbuatan guru sehari-hari.
4.
Pendekatan-pendekatan
dalam Pengelolaan kelas :
a.
Pendekatan kekuasaan
Pendekatan yang dimaksud disini yaitu adanya kekuasaan
guru dalam mengawasi atau mengontrol tingkah laku siswa sekaligus merupakan
norma yang berlaku dan ditaati oleh siswa sehingga pembelajaran dapat
berlangsung dengan baik.
b.
Pendekatan kebebasan
Pengelolaan kelas memberikan suasana dan kondisi
belajar yang memungkinkan anak merasa merdeka, bebas, nyaman, penuh tantangan,
dan harapan dalam melakukan aktivitas belajar.
c.
Pendekatan keseimbangan peran
Pendekatan ini dilakukan dengan memberi seperangkat
aturan yang disepakati oleh guru dan siswa. Isi aturan ini berkaitan dengan apa
yang harus dan apa yang tiak boleh dikerjakan guru dalam merespons semua
masalah atau situasi yang terjadi dikelas.
d.
Pendekatan pengajaran
Pendekatan ini menghendaki peran guru untuk mencegah
dan menghentikan tinkah laku anak yang kurang menguntungkan proses
pembelajaran. Peran guru adalah merencanakan dan mengimplementasikan
pembelajaran yang baik.
e.
Pendekatan perubahan tingkah laku
Tingkah laku siswa yang kurang baik di ubah agar
menjadi baik dan yang sudah baik diupaakan dipertahankan.
f.
Pendekatan
suasana emosional dan hubungan sosial
Menurut
pendekatan ini, pengeloaan kelas
merupakan suatu proses penciptaan iklim atau suasana
emosional dan hubungan sosial yang positif antara guru dengan siswa dan anara
siswa dengan siswa dikelas.
g.
Pendekatan pluralistik
Pendekatan ini
menekankan pada potensi, kreatifitas dan inisiatif guru dalam mengontrol
pembelajaran serta pendekatan ini harus berdasarkan situasi.
5.
Komponen-Komponen
Keterampilan Mengelola Kelas
Menurut
Syaiful Bahri Djamarah dalam Ani Endriani (2011) komponen- komponen pengelolaan
kelas dibagi menjadi dua anrara lain sebagai berikut:
a. Ketermpilan yang bersifat preventif
(pencegahan)
Sesuai
dengan sifatnya keterampilan ini mencakup kemampuan guru untuk mencegah
terjadinya gangguan pembelajaran sehingga dapat menciptakan dan memelihara
kondisi belajar yang optimal dengan menunjukkan sikap tanggap, memberi
perhatian dan memusatkan perhatian kelompok.
b. Keterampilan yang bersifat represif (penekanan)
Keterampilan
ini berkaitan dengan kemampuan guru dalam mengatasi gangguan yang muncul secara
berkelanjutan, sehingga kondisi kelas dapat dioptimalkan. Dalam mengatasi
gangguan dari siswa yang berkelanjuatan ada tiga hal yang dapat di lakkan oleh
guru yaitu; keterampilan modifikasi tingkah laku, pengelolaan kelompok dan menemukan tingkah laku yang menimbulkan masalah.
B. Keterampilan Bertanya
1.
Pengertian
keterampilan Bertanya
Keterampilan bertanya menurut marno (2008 :
115) adalah suatu pengajaran itu sendiri, sebab pada umumnya guru dalam
pegajaranya selalu melibatkan/menggunakan tanya jawab. Ketrampilan bertanya
merupakan keterampilan yang digunakan untuk mendapatkan jawaban/balikan dari
orang lain. Hampir seluruh proses evaluasi, pengukuran, penilaian, dan
pengujian dilakukan melalui pertanyaan.
Menurut
Brown bertanya adalah setiap pernyataan yang mengkaji atau menciptakan ilmu
pada diri peserta didik. Cara untuk mengajukan pertanyaan yang berpengaruh
positif bagi kegiatan belajar peserta didik merupakan suatu hal yang tidak
mudah. Oleh sebab itu, sebagai pendidik kita hendaknya berusaha agar memahami
dan menguasai penggunaan keterampilan dasar mengajar bertanya.
2.
Tujuan Keterampilan Bertanya
a. Membangkitkan
minat dan rasa ingin tahu terhadap pokok bahasan
b. Memusatkan
perhatian
c. Mendiaknosis
kegiatan khusus yang menghambat siswa belajar
d. Mengembangkan
SCL (Studen Center Learning)
3.
Hal Yang Perlu Diperhatikan
a. Kehangatan
Dan Keantusiasan
Baik pada waktu mengajukan pertanyaan maupun
menerima jawaban siswa, sikap dan gaya guru suara, ekpresi wajah, gerakan
badan, dan sebagainya. Menampilkan ada tidaknya kehangatan.
b. Kebiasaan
Yang Harus Dihindari
1) Mengulangi
Pertanyaan Sendiri
Sebelum
siswa dapat berpikir maksimal terhadap pertanyaan guru, mengulangi pertanyaan kembali
akibatnya siswa tidak konsentrasi.
2) Mengulangi
Jawaban Siswa
Menyebabkan
waktu terbuang, siswa tidak mendengar jawaban dari temanya yang lain karena guru akan
mengulanginya.
3) Mejawab
Pertanyaan Sendiri
Pertanyaan
dijawab guru sebelum siswa mendapatkan kesempatan cukup untuk memikirkan jawabanya sehingga anak
beranggapan tidak perlu memikirkan jawabanya karena guru akan memikirkan
jawabanya.
4) Pertanyaan
Ganda
Contoh
: Siapa pemimpin orang belanda yang pertama datang ke Indonesia, mengapa mereka datang, dan apa
akibat mereka itu bagi bangsa Indonesia.
Hal
ini akan mematahkan semangat siswa yang hanya sanggup menyelesaikan satu dari
semua tugas itu.
5) Menentukan
siswa tertentu untuk menjawabnya. Akibatnya anak yang tidak ditunjuk tidak memikirkan jawabanya.
4.
Komponen Keterampilan Bertanya
Pada dasarnya, keterampilan bertanya dapat
dikelompokkan menjadi dua bagian dasar, yaitu keterampilan bertanya dasar
dan keterampilan bertanya lanjut. Setiap jenis keterampilan bertanya tersebut akan
diuraikan lebih terperinci berikut ini :
a. Keterampilan
Bertanya Dasar
Keterampilan
bertanya dasar terdiri atas komponen-komponen sebagai berikut :
1)
Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat
Pertanyaan yang diajukan guru hendaknya singkat dan jelas
sehingga mudah dipahami oleh para siswa. Pertanyaan yang demikian dapat dibuat
dengan menggunakan struktur kalimat yang sederhana serta kata-kata yang sudah
dikenal oleh para siswa. Coba bandingkan pertanyaan-pertanyaan berikut ini
:
a)
Apa yang menyebabkan sehingga banyak siswa jika diberi kesempatan bertanya tidak
menggunakannya?
b)
Mengapa banyak siswa tidak menggunakan kesempatan
bertanya?
Kita pasti
setuju bahwa pertanyaan yang kedua jauh lebih jelas dan singkat dari pada pertanyaan yang pertama..
2)
Pemberian Acuan
Sebuah
pertanyaan hanya dapat dijawab jika yang ditanya mengetahui informasi yang
berakaitan dengan pertanyaan tersebut. Oleh karena itu, sebelum bertanya,
guru perlu memberikan acuan berupa informasi yang perlu diketahui siswa.
Siswa akan mengolah informasi yang diberikan sehingga dapat menjawab pertanyaan
guru. Acuan dapat diberikan pada awal pertanyaan atau sewaktu-waktu ketika guru
akanmengajukan pertanyaan.
Contoh
: Kita telah mengetahui bahwa erosi tanah dapat disebabkan oleh air dan angin
terutama jika tanah itu gundul, tanah yang bagaimana lagi yang mudah terjadi
erosi tanah oleh air?
3) Pemusatan
Pertanyaan
dapat dibagi menjadi pertanyaan luas dan pertanyaan sempit. Pertanyaan luas
menuntut jawaban yang umum dan cukup luas, sedangkan pertanyaan sempit menuntut
jawaban yang khusus / spesifik. Perhatikan contoh berikut :
a) Sebutkan
tarian-tarian daerah dari Jawa Tengah!
b) Diantara
tarian-tarian daerah dari Jawa Tengah, tarian apa yang merupakantarian anak-anak?
Pertanyaan
pertama bersifat sangat luas (semua tarian daerah yang berasal dariJawa
Tengah), sedangkan pertanyaan kedua sudah terpusat, yaitu hanya
menanyakantarian daerah yang merupakan tarian anak-anak.
4) Pemindahan
giliran
Ada
kalanya, sebuah pertanyaan, lebih-lebih pertanyaan yang cukup kompleks,tidak
dapat dijawab secara tuntas oleh seorang siswa. Dalam hal ini, guru
perlumemberikan kesempatan kepada siswa lain dengan cara pemindahan giliran.
Artinya, setelah siswa pertama memberi jawaban, guru meminta siswa kedua
melengkapi jawaban tesebut, kamudian meminta lagi siswa ketiga dan
seterusnya. Cara seperti ini dapat mendorong siswa untuk selalu memperhatikan
jawaban yang diberikan temannya serta meningkatkan interaksi antarsiswa.
5) Penyebaran
Penyebaran
pertanyaan berarti menyebarkan giliran untuk menjawab pertanyaan yang diajukan guru. Kalau mungkin
semua siswa di dalam kelas mendapat giliran yang merata
untuk menjawab pertanyaan. Teknik penyebaran perlu diperhatikan guru,
lebih-lebih bagi guru yang biasa mengajukan pertanyaan pada siswa tertentu. Ada
kalanya guru melupakan siswa yang duduk di
deretan belakang sehingga aman dari kejaran pertanyaan guru.
6)
Pemberian waktu berfikir
Untuk
menjawab satu pertanyaan, seseorang memerlukan waktu untuk berpikir. Demikian
juga seorang siswa yang harus menjawab pertanyaan guru memerlukan waktu untuk
memikirkan jawaban pertanyaan tersebut. Oleh karena itu, setelah mengajukan
pertanyaan guru hendaknya menunggu beberapa saat sebelum memintaatau menunjuk
siswa untuk menjawabnya. Kebiasaan guru yang menunjuk siswa lebih dahulu untuk
menjawab pertanyaan sebelum pertanyaan diajukan, tidak dapat dibenarkan. Dengan
menunjuk siswa terlebih dahulu, guru tidak memberikan waktu untuk berpikir.
Disamping itu, siswa lain tidak akan memperhatikan pertanyaan guru.
7) Pemberian
tuntunan
Kadang-kadang
pertanyaan yang diajukan guru tidak dapat dijawab oleh siswaataupun jika ada
yang menjawab, jawabannya tidak seperti yang diharapkan. Dalam hal ini, guru
tidak boleh diam dan menunggu sampai siswa memberikan jawaban. Guruharus
memberikan tuntunan yang memungkinkan siswa secara bertahap mampumemberikan
jawaban yang diharapkan. Tuntunan dapat diberikan dengan berbagai cara antara
lain :
a)
Memparafrase, yaitu mengungkapkan
kembali pertanyaan dengan cara lain yang lebih mudah dan sederhana sehingga
dapat dipahami oleh siswa.
b)
Mengajukan pertanyaan lain yang lebih
sederhana yang dapat menuntun siswa menemukan jawabannya.
c)
Mengulangi penjelasan / informasi
sebelumnya yang berkaitan dengan pertanyaan yang diajukan.
b.
Keterampilan
Bertanya Lanjut
Keterampilan bertanya lanjut
merupakan suatu keterampilan lanjutan daripada dasar yang lebih terfokus dalam
mengembangkan kemampuan berpikir siswa, memperbesar partisipasi dalam mendorong
siswa agar dapat berpartisipasi sendiri.
Sesuai dengan namanya, penguasaan
atas keterampilan bertanya lanjut dibentuk berdasarkan penguasaan
keterampilan bertanya dasar. Ini berarti bahwa ketikamenerapkan atau menggunakan keterampilan bertanya dasar. Komponen
keterampilan bertanya lanjut terdiri atas :
1) Pengubahan
tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan
2) Pertanyaan
yang dikemukakan guru dapat mengandung proses mental yang berbeda-beda, dari
proses mental yg rendah sampai proses mentl yang tinggi.Oleh karena itu, guru
dalam mengajukan pertanyaan hendaknya berusaha mengubah tuntutan tingkat
kognitif dalam menjawab pertanyaan dari tingkat mengikat kembali fakta-fakta ke
bebagai tingkat kognitif lainnya yg lebih tinggi seperti pemahaman, penerapan,
analisis, sintesis dan evaluasi.
3) Pengaturan
urutan pertanyaan
4) Untuk
mengembkan tingkatkognitif dari yg sifatnya rendah ke yang lebih tinggi dan
kompleks, guru hendaknya dapat mengatur urutan pertanyaan ygdiajukan kepada
siswa dari tingkat mengingat, kemudian pertanyaaan pemahaman, penerapan,
analisis, sintesis, dan evaluasi. Usahkan agar jangan memberikan pertanyaan yg
tidak menentu atau yg bolak-balik, misalnya sudah sampai kepada pertnyaan
aanalisis, kembali lagi kepada
pertanyaan ingatan, dan kemudian melonjak pada pertanyaan evaluaasi. Hal ini
akan menimbulkan kebingungan pada siswa dan partisipasi siswa dalamg mengikuti
pelajaran dapat menurun
5) Penggunaan
pertanyaan pelacak
6) Jika
pertanyaan yg diberikan oleh siswa dinilai benaar oleh guru, tetapi masih dapat
ditingkatkan menjadi lebih sempurna, guru dapata mengajukan pertanyan-pertanyaan
pelcak kepada sisiwa tersebut. Beberapa teknik pertanyaan pelacak yg dapat
digunkan :
a. klasifikasi:
jika siswa menjawab dengan kalimat yg kurang tepat, guru dapat memberikan
pertanyaan pelacak yg meminta siswa tersebut untuk menjelaskan dengan kata-kata
lain shg jawaban siswa menjadi lebih baik
b. meminta
siswa memberikan alasan (argumentasi) yg dapatmenunjang kebenaran pandangannya
dalam menjawab peranyaan guru
c. meminta
kesempatan pandangan; guru dpat memberikan kesempatan kepada siswa lainnya
untuk menyatakan persetujuan atau penolkandisertai alas an terhadap jawaban
rekannya, agar diperoleh pandangan yg dapata diterima oleh semua pihak
d. meminta
kesempatan jawaban; guru dapat meminta siswa untuk meninjau kembali jawaban yg
diberikannya biladianggap kurtepat
e. meminta
jawaban yg lebih relevan; bila jawaban siswa kurang relevan, guru dapat meminta
jawaban yg benar dan relevan dari siswa tersebut
f. meminta
contoh
g. meminta
jawaban yg lebih komplek
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Keterampilan
mengelola kelas merupakan keterampilan guru untuk membentuk, menjaga serta
mengembalikan suasana belajar yang kondusif dan optimal agar terbentuknya
proses belajar yang efektif tanpa adanya gangguan dengan cara mendisiplinkan
kelas.
Tujuan
pengelolaan kelas adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan
alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa bekerja
dan belajar, serta membantu siswa untuk memperoleh hasil yang diharapkan
(Usman, 1995: 8).
Prinsip
mengelola kelas adalah kehangatan dan keantusiasan, tantangan, bervariasi, keluwesan, penekanan
pada hal-hal yang positif, penanaman
disiplin diri.
Adapun pendekatan-pendekatan dalam pengelolaan kelas yaitu pendekatan
kekuasaan, pendekatan
kebebasan, pendekatan
keseimbangan peran, pendekatan
pengajaran, pendekatan
perubahan tingkah laku, pendekatan suasana emosional dan hubungan sosial, pendekatan
pluralistik.
Komponen-komponen keterampilan mengelola kelas keterampilan yang
bersifat preventif (pencegahan), keterampilan
yang bersifat represif (penekanan) keterampilan bertanya
Keterampilan bertanya merupakan
keterampilan yang digunakan untuk mendapatkan jawaban/balikan dari orang lain.
Hampir seluruh proses evaluasi, pengukuran, penilaian, dan pengujian dilakukan
melalui pertanyaan.
Tujuan keterampilan bertanya yaitu, membangkitkan
minat dan rasa ingin tahu terhadap pokok bahasan, memusatkan perhatian, mendiaknosis kegiatan khusus yang
menghambat siswa belajar,
mengembangkan
SCL (Studen Center Learning)
Hal yang perlu diperhatikan dalam keterampilan bertanya ialah kehangatan
dan keantusiasan serta kebiasaan
yang harus dihindari. pada
dasarnya, keterampilan bertanya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian
dasar, yaitu keterampilan bertanya dasar dan keterampilan bertanya lanjut.
B.
Saran
Sejalan
dengan simpulan diatas, penyusun mengharapkan setiap calon pendidik dapat
memahami bagaimana cara meningkatkan kemampuan keterampilan mengelola kelas serta keterampilan
bertanya.
DAFTAR
PUSTAKA
Endriani,Ani.
(2011). Pendekatan Dalam Pengelolaan
Kelas. [Online]. Tersedia:
NN.
(2009). Tujuan Pengelolaan Kelas. [Online].
Tersedia: http://www.sekolahdasar.net/2009/01/tujuan-pengelolaan-kelas.html#ixzz2E35wrU7p [2Desember 2012]
NN. (2010). Makalah Strategi Pembelajaran. [Online].
Tersedia: http://kumpulantugasekonomi.blogspot.com/2010/02/makalah-strategi-pembelajaran.html
[2 Desember 2012]
NN. (2011). Tujuan Pengeolaan Kelas. [Online].
Tersedia: http://www.majalahpendidikan.com/2011/06/tujuan-pengelolaan-kelas.html [2 Desember 2012]
Suyono dan hariyanto. 2011.Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar