Selasa, 18 Desember 2012

KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS DAN KETERAMPILAN BERTANYA


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsur-unsur manusiawi adalah suatu proses dalam mencapai tujuan pengajaran.
Dalam mencapai tujuan pengajara maka diperlukan interaksi antara pendidik dengan anak didknya. Pendidik berusaha mengatru lingkungan belajar bagi anak didik
Untuk itu bagi pendidik diperlukan pemilihan strategi dan metode  mengajar yang tepat sehingga tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efesien dalamproses belajar mengajar.
Menglola kelas serta keterampilan bertanya merupakan keterampilan penting yang harus dikuasai guru. Pengelolaan kelas lebih berkaitan dengan upaya-upaya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar (pembinaan rapport, penghentian perilaku peserta didik yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran, penyelesaian tugas oleh peserta didik secara tepat waktu, penetapan norma kelompok yang produktif), didalamnya mencakup pengaturan orang (peserta didik) dan fasilitas. Sedangkan Ketrampilan bertanya merupakan keterampilan yang digunakan untuk mendapatkan jawaban/balikan dari orang lain. Hampir seluruh proses evaluasi, pengukuran, penilaian, dan pengujian dilakukan melalui pertanyaan.
Sekolah adalah tempat belajar bagi siswa, dan tugas guru adalah sebagian besar terjadi dalam kelas adalah membelajarkan siswa dengan menyediakan kondisi belajar yang optimal. Yang berhubungan dengan minat, kehendak, percakapan, kegiatan-kegiatn mereka sekaligus berhubungan dengan sarana dan prasarana pengajaran yang digunakan dalam KBM
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian, tujuan, prinsip-prinsip, pendekatan, dan Komponen dalam keterampilan pengelolaan kelas?
2.      Apa pengertian, tujuan, hal-hal yang perlu diperhatikan dan Komponen dalam ketrampilan bertanya?
C.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian, tujuan, prinsip-prinsip, pendekatan, dan Komponen dalamketerampilan Mengelola kelas
2.      Untuk mengetahui pengertian, tujuan, hal-halyang perlu diperhatikan dan Komponen dalam ketrampilan bertanya
D.    Sistematika Penulisan
BAB I    PENDAHULUAN                                                                       
A.    Latar Belakang 
B.     Rumusan Masalah 
C.     Tujuan 
D.    Sistematika Penulisan   
BAB II   PEMBAHASAN  
A.    Keterampilan Mengelola Kelas
B.     Keterampilan Bertanya
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 
A.    Kesimpulan
B.     Saran
DAFTAR PUSTAKA

                                                            BAB II
PEMBAHASAN
A.    Keterampilan Mengelola Kelas (Clasroom Management)
1.    Pengertian Keterampilan Mengelola Kelas
Menurut Raka Joni, dkk (1999;60-61) yang dimaksud dengan keterampilan mengelola kelas adalah upaya guru untuk menciptakan dan memelihara serta mengembalikan kondisi belajar yang optimal, bila terdapat gangguan dalam proses belajar baik yang bersifat gangguan kecil dan sementara maupun gangguan yang berkelanjutan. Sebaiknya guru bertindak untuk mengembalikannya ke situasi belajar yang optimal maka tindakan tersebut termasuk mendisiplinkan kelas.
Menurut Buchari Alma (2010; 81) menjelaskan bahwa keterampilan mengelola kelas adalah keterampilan dalam menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal guna terjadinya proses pembelajaran yang selalu serasi dan efektif.
Sedangkan menurut Tim Mata Kuliah Micro dalam buku Micro Teaching (2012), keterampilan mengelola kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikan ke kondisi yang optimal jika terjadi ganguan, baik dengan cara mendisiplinkan ataupun melakukan kegiatan remedial.
2.      Tujuan Pengelolaan Kelas
Menurut Ahmad (1995:2) bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah sebagai berikut:

a.       Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
b.      Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi belajar mengajar.
c.       Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam kelas.
d.      Membina dan membimbing sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya.
Sedangkan secara khusus tujuan pengelolaan kelas adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa bekerja dan belajar, serta membantu siswa untuk memperoleh hasil yang diharapkan (Usman, 1995: 8).
3.      Prinsip Keterampilan Mengelola Kelas
Dalam melaksanakan komponen keterampilan mengelola kelas, ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan, yaitu:
1)      Kehangatan dan keantusiasan
Kehangatan dan keantusiasan dalam mengajar dapat menciptakan iklim kelas yang menyenangkan. 
2)      Tantangan
Penggunaan kata-kata, tindakan, atau bahan-bahan yang menantang akan meningkatkan gairah siswa untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang menyimpang.
3)      Bervariasi
Penggunaan variasi media, gaya dan interaksi belajar mengajar merupakan kunci pengelolaan kelas untuk menghindari kejenuhan serta pengulangan aktivitas yang menyebabkan menurunnya kegiatan belajar dan tingkah laku positif siswa.
4)      Keluwesan
Diperlukan keluwesan tingkah laku guru dalam mengubah strategi mengajarnya utnuk mencegah gangguan yang timbul.
5)      Penekanan pada hal-hal yang positif
Penekanan hal-hal yang positif dan menghindari pemusatan perhatian siswa pada hal yang negatif.
6)      Penanaman disiplin diri
Mendorong siswa untuk mengembangkan disiplin diri sendiri dengan cara memberi conoh perbuatan guru sehari-hari.
4.      Pendekatan-pendekatan dalam Pengelolaan kelas :
a.       Pendekatan kekuasaan
Pendekatan yang dimaksud disini yaitu adanya kekuasaan guru dalam mengawasi atau mengontrol tingkah laku siswa sekaligus merupakan norma yang berlaku dan ditaati oleh siswa sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.
b.      Pendekatan kebebasan
Pengelolaan kelas memberikan suasana dan kondisi belajar yang memungkinkan anak merasa merdeka, bebas, nyaman, penuh tantangan, dan harapan dalam melakukan aktivitas belajar.
c.       Pendekatan keseimbangan peran
Pendekatan ini dilakukan dengan memberi seperangkat aturan yang disepakati oleh guru dan siswa. Isi aturan ini berkaitan dengan apa yang harus dan apa yang tiak boleh dikerjakan guru dalam merespons semua masalah atau situasi yang terjadi dikelas.
d.      Pendekatan pengajaran
Pendekatan ini menghendaki peran guru untuk mencegah dan menghentikan tinkah laku anak yang kurang menguntungkan proses pembelajaran. Peran guru adalah merencanakan dan mengimplementasikan pembelajaran yang baik.
e.       Pendekatan perubahan tingkah laku
Tingkah laku siswa yang kurang baik di ubah agar menjadi baik dan yang sudah baik diupaakan dipertahankan.
f.       Pendekatan suasana emosional dan hubungan sosial
Menurut   pendekatan  ini,   pengeloaan   kelas  merupakan   suatu   proses penciptaan iklim atau suasana emosional dan hubungan sosial yang positif antara guru dengan siswa dan anara siswa dengan siswa dikelas.
g.      Pendekatan pluralistik
Pendekatan ini menekankan pada potensi, kreatifitas dan inisiatif guru dalam mengontrol pembelajaran serta pendekatan ini harus berdasarkan situasi.
5.      Komponen-Komponen Keterampilan Mengelola Kelas
 Menurut Syaiful Bahri Djamarah dalam Ani Endriani (2011) komponen- komponen pengelolaan kelas dibagi menjadi dua anrara lain sebagai berikut:
a.      Ketermpilan yang bersifat preventif (pencegahan)
Sesuai dengan sifatnya keterampilan ini mencakup kemampuan guru untuk mencegah terjadinya gangguan pembelajaran sehingga dapat menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dengan menunjukkan sikap tanggap, memberi perhatian dan memusatkan perhatian kelompok.
b.     Keterampilan yang bersifat represif (penekanan)
Keterampilan ini berkaitan dengan kemampuan guru dalam mengatasi gangguan yang muncul secara berkelanjutan, sehingga kondisi kelas dapat dioptimalkan. Dalam mengatasi gangguan dari siswa yang berkelanjuatan ada tiga hal yang dapat di lakkan oleh guru yaitu; keterampilan modifikasi tingkah laku, pengelolaan kelompok dan menemukan tingkah laku yang menimbulkan masalah.

B.     Keterampilan Bertanya
1.      Pengertian keterampilan Bertanya
Keterampilan bertanya menurut marno (2008 : 115) adalah suatu pengajaran itu sendiri, sebab pada umumnya guru dalam pegajaranya selalu melibatkan/menggunakan tanya jawab. Ketrampilan bertanya merupakan keterampilan yang digunakan untuk mendapatkan jawaban/balikan dari orang lain. Hampir seluruh proses evaluasi, pengukuran, penilaian, dan pengujian dilakukan melalui pertanyaan.
Menurut Brown bertanya adalah setiap pernyataan yang mengkaji atau menciptakan ilmu pada diri peserta didik. Cara untuk mengajukan pertanyaan yang berpengaruh positif bagi kegiatan belajar peserta didik merupakan suatu hal yang tidak mudah. Oleh sebab itu, sebagai pendidik kita hendaknya berusaha agar memahami dan menguasai penggunaan keterampilan dasar mengajar bertanya.
2.      Tujuan Keterampilan Bertanya
a.       Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu terhadap pokok bahasan
b.      Memusatkan perhatian
c.       Mendiaknosis kegiatan khusus yang menghambat siswa belajar
d.      Mengembangkan SCL (Studen Center Learning)
3.      Hal Yang Perlu Diperhatikan
a.       Kehangatan Dan Keantusiasan
Baik pada waktu mengajukan pertanyaan maupun menerima jawaban siswa, sikap dan gaya guru suara, ekpresi wajah, gerakan badan, dan sebagainya. Menampilkan ada tidaknya kehangatan.
b.      Kebiasaan Yang Harus Dihindari
1)      Mengulangi Pertanyaan Sendiri
Sebelum siswa dapat berpikir maksimal terhadap pertanyaan guru, mengulangi pertanyaan kembali akibatnya siswa tidak konsentrasi.
2)      Mengulangi Jawaban Siswa
  Menyebabkan waktu terbuang, siswa tidak mendengar jawaban dari temanya yang lain karena guru akan mengulanginya.
3)      Mejawab Pertanyaan Sendiri
Pertanyaan dijawab guru sebelum siswa mendapatkan kesempatan cukup untuk memikirkan jawabanya sehingga anak beranggapan tidak perlu memikirkan jawabanya karena guru akan memikirkan jawabanya.
4)      Pertanyaan Ganda
Contoh : Siapa pemimpin orang belanda yang pertama datang ke Indonesia, mengapa mereka datang, dan apa akibat mereka itu bagi bangsa Indonesia. Hal ini akan mematahkan semangat siswa yang hanya sanggup menyelesaikan satu dari semua tugas itu.
5)      Menentukan siswa tertentu untuk menjawabnya. Akibatnya anak yang   tidak ditunjuk tidak memikirkan jawabanya.
4.        Komponen Keterampilan Bertanya
Pada dasarnya, keterampilan bertanya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian dasar, yaitu keterampilan bertanya dasar dan keterampilan bertanya lanjut. Setiap jenis keterampilan bertanya tersebut akan diuraikan lebih terperinci berikut ini :
a.       Keterampilan Bertanya Dasar 
Keterampilan bertanya dasar terdiri atas komponen-komponen sebagai berikut :
1)      Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat 
Pertanyaan yang diajukan guru hendaknya singkat dan jelas sehingga mudah dipahami oleh para siswa. Pertanyaan yang demikian dapat dibuat dengan menggunakan struktur kalimat yang sederhana serta kata-kata yang sudah dikenal oleh para siswa. Coba bandingkan pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
a)      Apa yang menyebabkan sehingga banyak siswa jika diberi kesempatan bertanya tidak menggunakannya?
b)      Mengapa banyak siswa tidak menggunakan kesempatan bertanya?
Kita pasti setuju bahwa pertanyaan yang kedua jauh lebih jelas dan singkat dari pada  pertanyaan yang pertama..
2)      Pemberian Acuan
Sebuah pertanyaan hanya dapat dijawab jika yang ditanya mengetahui informasi yang berakaitan dengan pertanyaan tersebut. Oleh karena itu, sebelum bertanya, guru perlu memberikan acuan berupa informasi yang perlu diketahui siswa. Siswa akan mengolah informasi yang diberikan sehingga dapat menjawab pertanyaan guru. Acuan dapat diberikan pada awal pertanyaan atau sewaktu-waktu ketika guru akanmengajukan pertanyaan.
Contoh : Kita telah mengetahui bahwa erosi tanah dapat disebabkan oleh air dan angin terutama jika tanah itu gundul, tanah yang bagaimana lagi yang mudah terjadi erosi tanah oleh air?
3)      Pemusatan
Pertanyaan dapat dibagi menjadi pertanyaan luas dan pertanyaan sempit. Pertanyaan luas menuntut jawaban yang umum dan cukup luas, sedangkan pertanyaan sempit menuntut jawaban yang khusus / spesifik. Perhatikan contoh berikut :
a)  Sebutkan tarian-tarian daerah dari Jawa Tengah!
b) Diantara tarian-tarian daerah dari Jawa Tengah, tarian apa yang  merupakantarian anak-anak?
Pertanyaan pertama bersifat sangat luas (semua tarian daerah yang berasal dariJawa Tengah), sedangkan pertanyaan kedua sudah terpusat, yaitu hanya menanyakantarian daerah yang merupakan tarian anak-anak.
4)      Pemindahan giliran
Ada kalanya, sebuah pertanyaan, lebih-lebih pertanyaan yang cukup kompleks,tidak dapat dijawab secara tuntas oleh seorang siswa. Dalam hal ini, guru perlumemberikan kesempatan kepada siswa lain dengan cara pemindahan giliran. Artinya,   setelah siswa pertama memberi jawaban, guru meminta siswa kedua melengkapi jawaban tesebut, kamudian meminta lagi siswa ketiga dan seterusnya. Cara seperti ini dapat mendorong siswa untuk selalu memperhatikan jawaban yang diberikan temannya serta meningkatkan interaksi antarsiswa.
5)      Penyebaran
Penyebaran pertanyaan berarti menyebarkan giliran untuk menjawab pertanyaan yang diajukan guru. Kalau mungkin semua siswa di dalam kelas mendapat giliran yang merata untuk menjawab pertanyaan. Teknik penyebaran perlu diperhatikan guru, lebih-lebih bagi guru yang biasa mengajukan pertanyaan pada siswa tertentu. Ada kalanya guru melupakan siswa yang duduk di deretan belakang sehingga aman dari kejaran pertanyaan guru.
6)      Pemberian waktu berfikir 
Untuk menjawab satu pertanyaan, seseorang memerlukan waktu untuk berpikir. Demikian juga seorang siswa yang harus menjawab pertanyaan guru memerlukan waktu untuk memikirkan jawaban pertanyaan tersebut. Oleh karena itu, setelah mengajukan pertanyaan guru hendaknya menunggu beberapa saat sebelum memintaatau menunjuk siswa untuk menjawabnya. Kebiasaan guru yang menunjuk siswa lebih dahulu untuk menjawab pertanyaan sebelum pertanyaan diajukan, tidak dapat dibenarkan. Dengan menunjuk siswa terlebih dahulu, guru tidak memberikan waktu untuk berpikir. Disamping itu, siswa lain tidak akan memperhatikan pertanyaan guru.
7)      Pemberian tuntunan
Kadang-kadang pertanyaan yang diajukan guru tidak dapat dijawab oleh siswaataupun jika ada yang menjawab, jawabannya tidak seperti yang diharapkan. Dalam hal ini, guru tidak boleh diam dan menunggu sampai siswa memberikan jawaban. Guruharus memberikan tuntunan yang memungkinkan siswa secara bertahap mampumemberikan jawaban yang diharapkan. Tuntunan dapat diberikan dengan berbagai cara antara lain :
a)      Memparafrase, yaitu mengungkapkan kembali pertanyaan dengan cara lain yang lebih mudah dan sederhana sehingga dapat dipahami oleh siswa.
b)      Mengajukan pertanyaan lain yang lebih sederhana yang dapat menuntun siswa menemukan jawabannya.
c)      Mengulangi penjelasan / informasi sebelumnya yang berkaitan dengan pertanyaan yang diajukan.
b.      Keterampilan Bertanya Lanjut
Keterampilan bertanya lanjut merupakan suatu keterampilan lanjutan daripada dasar yang lebih terfokus dalam mengembangkan kemampuan berpikir siswa, memperbesar partisipasi dalam mendorong siswa agar dapat berpartisipasi sendiri.
Sesuai dengan namanya, penguasaan atas keterampilan bertanya lanjut dibentuk  berdasarkan penguasaan keterampilan bertanya dasar. Ini berarti bahwa ketikamenerapkan atau menggunakan keterampilan bertanya dasar. Komponen keterampilan bertanya lanjut terdiri atas :

1)      Pengubahan tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan
2)      Pertanyaan yang dikemukakan guru dapat mengandung proses mental yang berbeda-beda, dari proses mental yg rendah sampai proses mentl yang tinggi.Oleh karena itu, guru dalam mengajukan pertanyaan hendaknya berusaha mengubah tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan dari tingkat mengikat kembali fakta-fakta ke bebagai tingkat kognitif lainnya yg lebih tinggi seperti pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi.
3)      Pengaturan urutan pertanyaan
4)      Untuk mengembkan tingkatkognitif dari yg sifatnya rendah ke yang lebih tinggi dan kompleks, guru hendaknya dapat mengatur urutan pertanyaan ygdiajukan kepada siswa dari tingkat mengingat, kemudian pertanyaaan pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Usahkan agar jangan memberikan pertanyaan yg tidak menentu atau yg bolak-balik, misalnya sudah sampai kepada pertnyaan aanalisis, kembali  lagi kepada pertanyaan ingatan, dan kemudian melonjak pada pertanyaan evaluaasi. Hal ini akan menimbulkan kebingungan pada siswa dan partisipasi siswa dalamg mengikuti pelajaran dapat menurun
5)      Penggunaan pertanyaan pelacak
6)      Jika pertanyaan yg diberikan oleh siswa dinilai benaar oleh guru, tetapi masih dapat ditingkatkan menjadi lebih sempurna, guru dapata mengajukan pertanyan-pertanyaan pelcak kepada sisiwa tersebut. Beberapa teknik pertanyaan pelacak yg dapat digunkan :
a.       klasifikasi: jika siswa menjawab dengan kalimat yg kurang tepat, guru dapat memberikan pertanyaan pelacak yg meminta siswa tersebut untuk menjelaskan dengan kata-kata lain shg jawaban siswa menjadi lebih baik
b.      meminta siswa memberikan alasan (argumentasi) yg dapatmenunjang kebenaran pandangannya dalam menjawab peranyaan guru
c.       meminta kesempatan pandangan; guru dpat memberikan kesempatan kepada siswa lainnya untuk menyatakan persetujuan atau penolkandisertai alas an terhadap jawaban rekannya, agar diperoleh pandangan yg dapata diterima oleh semua pihak
d.      meminta kesempatan jawaban; guru dapat meminta siswa untuk meninjau kembali jawaban yg diberikannya biladianggap kurtepat
e.       meminta jawaban yg lebih relevan; bila jawaban siswa kurang relevan, guru dapat meminta jawaban yg benar dan relevan dari siswa tersebut
f.       meminta contoh
g.      meminta jawaban yg lebih komplek

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
Keterampilan mengelola kelas merupakan keterampilan guru untuk membentuk, menjaga serta mengembalikan suasana belajar yang kondusif dan optimal agar terbentuknya proses belajar yang efektif tanpa adanya gangguan dengan cara mendisiplinkan kelas.
Tujuan pengelolaan kelas adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa bekerja dan belajar, serta membantu siswa untuk memperoleh hasil yang diharapkan (Usman, 1995: 8).
Prinsip mengelola kelas adalah kehangatan dan keantusiasan, tantangan, bervariasi, keluwesan, penekanan pada hal-hal yang positif, penanaman disiplin diri.
Adapun pendekatan-pendekatan dalam pengelolaan kelas yaitu pendekatan kekuasaan, pendekatan kebebasan, pendekatan keseimbangan peran, pendekatan pengajaran, pendekatan perubahan tingkah laku, pendekatan suasana emosional dan hubungan sosial, pendekatan pluralistik.
Komponen-komponen keterampilan mengelola kelas      keterampilan yang bersifat preventif (pencegahan), keterampilan yang bersifat represif (penekanan) keterampilan bertanya

Keterampilan bertanya merupakan keterampilan yang digunakan untuk mendapatkan jawaban/balikan dari orang lain. Hampir seluruh proses evaluasi, pengukuran, penilaian, dan pengujian dilakukan melalui pertanyaan.
Tujuan keterampilan bertanya yaitu, membangkitkan minat dan rasa ingin tahu terhadap pokok bahasan, memusatkan perhatian, mendiaknosis kegiatan khusus yang menghambat siswa belajar, mengembangkan SCL (Studen Center Learning)
Hal yang perlu diperhatikan dalam keterampilan bertanya ialah kehangatan dan keantusiasan serta kebiasaan yang harus dihindari. pada dasarnya, keterampilan bertanya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian dasar, yaitu keterampilan bertanya dasar dan keterampilan bertanya lanjut.

B.     Saran
Sejalan dengan simpulan diatas, penyusun mengharapkan setiap calon pendidik dapat memahami bagaimana cara meningkatkan kemampuan keterampilan mengelola kelas serta keterampilan bertanya.

DAFTAR PUSTAKA
Endriani,Ani. (2011). Pendekatan Dalam Pengelolaan Kelas. [Online]. Tersedia:
NN. (2009). Tujuan Pengelolaan Kelas. [Online]. Tersedia: http://www.sekolahdasar.net/2009/01/tujuan-pengelolaan-kelas.html#ixzz2E35wrU7p [2Desember 2012]
NN. (2010). Makalah Strategi Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://kumpulantugasekonomi.blogspot.com/2010/02/makalah-strategi-pembelajaran.html [2 Desember 2012]
NN. (2011). Tujuan Pengeolaan Kelas. [Online]. Tersedia: http://www.majalahpendidikan.com/2011/06/tujuan-pengelolaan-kelas.html [2 Desember 2012]
Suyono dan hariyanto. 2011.Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar