A.
Pengertian
metode ceramah
Menurut
Wina Sanjaya (2006:145) dalam buku Strategi
Pembelajaran mengungkapkan bahwa metode ceramah dapat diartikan sebagai
cara penyajian pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan
langsung kepada sekelompok siswa.
Menurut Nana Sudjana ceramah adalah
penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode ini tidak senantiasa jelek bila
penggunaannya dipersiapkan dengan baik, didukung dengan alat dan media, serta
memperhatikan batas-batas penggunaannya ( Nana Sudjana 2000:77).
Menurut Drs. Muhaimin MA, dkk metode ceramah merupakan kombinasi dari metode hafalan, diskusi dan tanya jawab
(Muhaimin, dkk, 1996: 83), sedangkan menurut W. Scham dalam bukunya "the
process and effects of mass communication" dalam hal ingatan sesuatu yang
disampaikan dengan lisan lebih lama diingat daripada disampaikan dengan
tulisan. Selain itu, metode ceramah itu pada umumnya dilakukan secara pembicaraan
face to face hal ini menurut W.
Schram adalah sangat efektif.
Dalam
proses pembelajaran di sekolah, tujuan metode ceramah adalah menyampaikan bahan
yang bersifat informasi (konsep, pengertian, dan prinsip-prinsip) yang banyak
serta luas. Menurut Abdul Majid (2006:138) dalam buku Perencanaan Pembelajaran secara spesifik metode ceramah bertujuan
untuk:
1.
Menciptakan landasan
pemikiran peserta didik melalui produk ceramah yaitu bahan tulisan peserta
didik sehingga peserta didik dapat belajar melalui bahan tertulis hasil ceramah
2.
Menyajikan garis-garis
besar isi pelajaran dan permasalahan yang terdapat dalam isi pelajaran
3.
Merangsang peserta
didik untuk belajar mandiri dan menumbuhkan rasa ingin tahu melalui pemerkayaan
belajar
4.
Memperkenalkan hal-hal
baru dan memberikan penjelasan secara gamblang
5.
Sebagai langkah awal
untuk metode yang lain dalam upaya menjelaskan prosedur yang harus ditempuh
peserta didik
Alasan
guru menggunakan metode ceramah harus benar-benar dapat dipertanggungjawabkan.
Metode ceramah ini digunakan karena pertimbangan:
1.
Anak benar-benar
memerlukan penjelasan, misalnya karena bahan baru atau guna menghindari
kesalahpahaman
2.
Benar-benar tidak ada
sumber bahan pelajaran bagi peserta didik
3.
Menghadapi peserta
didik yang banyak jumlahnya dan bila metode lain sukar diterapkan
4.
Menghemat biaya, waktu,
dan peralatan
B.
Langkah-langkah
menggunakan metode ceramah
Agar
metode ceramah berhasil, maka ada beberapa hal yang harus dilakukan, baik pada
tahap persiapan maupun pada tahap pelaksanaan.
1. Langkah persiapan
·
Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.
Langkah pertama yang harus dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran adalah merumuskan tujuan yang akan dicapai secara jelas dan terarah. Apa saja yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran dengaan metode ceramah berakhir. Rumusan tersebut misalnya, “Setelah melalui proses pembelajaran, siswa mampu…”
Langkah pertama yang harus dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran adalah merumuskan tujuan yang akan dicapai secara jelas dan terarah. Apa saja yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran dengaan metode ceramah berakhir. Rumusan tersebut misalnya, “Setelah melalui proses pembelajaran, siswa mampu…”
·
Menentukan pokok-pokok
materi yang akan diceramahkan.
Tingkat penguasaan guru terhadap materi pembelajaran akan sangat menentukan dalam metode ceramah. Oleh sebab itu, guru sebaiknya harus mempersiapkan terlebih dahulu pokok-pokok materi yang akan disampaikan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Termasuk persiapan-persiapan media, ilustrasi-ilustrasi yang sesuai, agar bisa lebih memperjelas materi ceramah yang akan disampaikan.
Tingkat penguasaan guru terhadap materi pembelajaran akan sangat menentukan dalam metode ceramah. Oleh sebab itu, guru sebaiknya harus mempersiapkan terlebih dahulu pokok-pokok materi yang akan disampaikan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Termasuk persiapan-persiapan media, ilustrasi-ilustrasi yang sesuai, agar bisa lebih memperjelas materi ceramah yang akan disampaikan.
·
Mempersiapkan alat bantu pembelajaran.
Untuk menghindari kesalahan-kesalahan persepsi siswa, dan meningkatkan kualitas ceramah, sangat diperlukan alat bantu pembelajaran, misalnya dengan mempersiapkan transparansi, media grafis, dan lain-lain.
Untuk menghindari kesalahan-kesalahan persepsi siswa, dan meningkatkan kualitas ceramah, sangat diperlukan alat bantu pembelajaran, misalnya dengan mempersiapkan transparansi, media grafis, dan lain-lain.
2. Langkah pelaksanaan
Langkah-langkah yang harus
dipersiapkan dalam tahap ini adalah:
a. Langkah pembukaan
Langkah
ini merupakan langkah yang sangat menentukan, karena
keberhasilan pelaksanaan metode ceramah sangat ditentukan
oleh langkah pembukaan ini.
Beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain:
a) Meyakinkan siswa memahami tujuan yang akan dicapai dengan mengemukakan kepada siswa. Mengapa siswa harus paham dengan tujuan yang harus dicapai? Tujuan akan merangsang siswa untuk termotivasi mengikuti proses pembelajaran melalui metode ceramah.
b) Melakukan langkah apersepsi, yaitu menghubungkan materi pelajaran yang sudah diberikan sebelumnya dengan materi pelajaran yang akan disampaikan kemudian.
Hal ini dilakukan untuk membangun kembali memori, dan menciptakan kondisi agar siswa mampu menerima materi pembelajaran dengan mudah.
Beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain:
a) Meyakinkan siswa memahami tujuan yang akan dicapai dengan mengemukakan kepada siswa. Mengapa siswa harus paham dengan tujuan yang harus dicapai? Tujuan akan merangsang siswa untuk termotivasi mengikuti proses pembelajaran melalui metode ceramah.
b) Melakukan langkah apersepsi, yaitu menghubungkan materi pelajaran yang sudah diberikan sebelumnya dengan materi pelajaran yang akan disampaikan kemudian.
Hal ini dilakukan untuk membangun kembali memori, dan menciptakan kondisi agar siswa mampu menerima materi pembelajaran dengan mudah.
b. Langkah penyajian
Langkah penyajian merupakan tahap penyampaian materi pembelajaran dengan cara bertutur. Oleh sebab itu agar ceramah berkualitas, guru menjaga perhatian siswa agar tetap fokus pada materi pembahasan yang diberikan yaitu dengan:
Langkah penyajian merupakan tahap penyampaian materi pembelajaran dengan cara bertutur. Oleh sebab itu agar ceramah berkualitas, guru menjaga perhatian siswa agar tetap fokus pada materi pembahasan yang diberikan yaitu dengan:
a) Selalu
menjaga kontak mata secara terus menerus dengan siswa.
Kontak
mata merupakan salah satu cara agar siswa tetap memperhatikan pada materi
pembelajaran yang diberikan. Lain dari itu, kontak mata berarti juga
penghargaan dan perhatian dari guru kepada muridnya. Upayakan agar tidak
memberi catatan-catatan yang panjang, dan tidak berlama-lama menghadap ke papan
tulis, dan kontak mata harus harus tetap dijaga.
b) Gunakanlah
bahasa dan kata-kata yang mudah dicerna, komunikatif dan tidak bertele-tele.
Jangan menggunakan istilah-istilah yang tidak populer. Selain itu intonasi suara, artikulasi harus tetap dijaga dalam bertutur kata.
Jangan menggunakan istilah-istilah yang tidak populer. Selain itu intonasi suara, artikulasi harus tetap dijaga dalam bertutur kata.
c) Sajikan
materi pembelajaran secara sistematis, tidak meloncat-loncat, agar mudah
ditangkap oleh siswa.
d) Tanggapilah
respon atau pertanyaan-pertanyaan siswa sesegera mungkin dengan baik.
e) Jagalah
agar kondisi kelas tetap dalam suasana yang aktif, interaktif, komunikatif,
kondusif, serta dalam suasana yang menggairahkan dan menyenangkan.
c. Langkah penutup
Agar materi pembelajaran yang sudah disampaikan tidak lenyap begitu saja dalam memori siswa, sebaiknya guru dalam ceramah penutupan, menciptakan aktifitas kegiatan-kegiatan yang membuat siswa tetap bisa mengingat materi pembelajaran yang sudah disampaikan. Kegiatan tersebut antara lain bisa berupa:
• Siswa dibimbing untuk membuat rangkuman atau menarik suatu kesimpulan terhadap materi pembelajaran yang baru saja disampaikan.
• Merangsang siswa untuk membuat tanggapan atau ulasan tentang materi pembelajaran yang sudah diberikan.
• Melakukan evaluasi pembelajaran untuk mengetahui seberapa jauh siswa mampu menguasai materi pembelajaran yang sudah diberikan.
Agar materi pembelajaran yang sudah disampaikan tidak lenyap begitu saja dalam memori siswa, sebaiknya guru dalam ceramah penutupan, menciptakan aktifitas kegiatan-kegiatan yang membuat siswa tetap bisa mengingat materi pembelajaran yang sudah disampaikan. Kegiatan tersebut antara lain bisa berupa:
• Siswa dibimbing untuk membuat rangkuman atau menarik suatu kesimpulan terhadap materi pembelajaran yang baru saja disampaikan.
• Merangsang siswa untuk membuat tanggapan atau ulasan tentang materi pembelajaran yang sudah diberikan.
• Melakukan evaluasi pembelajaran untuk mengetahui seberapa jauh siswa mampu menguasai materi pembelajaran yang sudah diberikan.
C. Kekurangan dan kelebihan dari metode ceramah
Ada
beberapa kelebihan sebagai alasan mengapa ceramah sering digunakan, yaitu:
- Ceramah merupakan metode yang ’murah’ dan ’mudah’ untuk dilakukan. Murah dalam arti proses ceramah tidak memerlukan peralatan-peralatan yang lengkap, berbeda dengan metode yang lain seperti demonstrasi atau peragaan. Sedangkan mudah, memang ceramah hanya mengandalkan suara guru, dengan demikian tidak terlalu memerlukan persiapan yang rumit.
- Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas. Artinya, materi pelajaran yang banyak dapat dirangkum atau dijelaskan pokok-pokoknya oleh guru dalam waktu yang singkat.
- Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan. Artinya, guru dapat mengatur pokok-pokok materi yang mana yang perlu ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.
- Melalui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas, oleh karena se-penuhnya kelas merupakan tanggung jawab guru yang memberikan ceramah.
- Organisasi kelas dengan menggunakan ceramah dapat diatur menjadi lebih sederhana. Ceramah tidak memerlukan setting kelas yang beragam, atau tidak memerlukan persiapan-persiapan yang rumit. Asal siswa dapat menempati tempat duduk untuk mendengarkan guru, maka ceramah sudah dapat dilakukan.
Di
samping beberapa kelebihan diatas, ceramah juga memiliki beberapa kelemahan, diantaranya:
- Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan terbatas pada apa yang dikuasai guru. Kelemahan ini memang kelemahan yang paling dominan, sebab apa yang diberikan guru adalah apa yang dikuasainya, sehingga apa yang dikuasai siswa pun akan tergantung pada apa yang dikuasai guru.
- Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan terjadinya verbalisme
- Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik, ceramah sering dianggap sebagai metode yang membosankan. Sering terjadi, walaupun secara fisik siswa ada di dalam kelas, namun secara mental siswa sama sekali tidak mengikuti jalannya proses pembelajaran, pikirannya melayang ke mana-mana, atau siswa mengantuk, oleh karena gaya bertutur guru tidak menarik.
- Melalui ceramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum. Walaupun ketika siswa diberi kesempatan untuk bertanya, dan tidak ada seorang pun yang bertanya, semua itu tidak menjamin siswa seluruhnya sudah paham.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar