Kamis, 21 Februari 2013

Metode Discovery


1.         Pengertian Discovery
Metode pembelajaran discovery (penemuan) adalah metode mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang sebelumnya bukan melalui pemberitahuan, melainkan sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri. Dalam pembelajaran discovery (penemuan), siswa dapat menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip melalui proses mentalnya sendiri. Dalam menemukan konsep, siswa melakukan pengamatan, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, menarik kesimpulan untuk menemukan beberapa prinsip.
Discovery ialah proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan suatu konsep atau prinsip. Proses mental yang dimaksud antara lain: mengamati, mencerna, mengerti, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya. Dengan teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan intruksi. Dengan demikian pembelajaran discovery ialah suatu pembelajaran yang melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, dengan berdiskusi, membaca sendiri dan mencoba sendiri, agar anak dapat belajar sendiri.
Metode pembelajaran discovery merupakan suatu metode pengajaran yang menitikberatkan pada aktifitas siswa dalam belajar. Dalam proses pembelajaran dengan metode ini, guru hanya bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator yang mengarahkan siswa untuk menemukan konsep, dalil, prosedur, algoritma dan semacamnya.
Tiga ciri utama metode pembelajaran discovery yaitu:
a.         Mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan, menggabungkan dan menggeneralisasi pengetahuan;
b.         Berpusat pada siswa;
c.         Kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah ada.

2.         Langkah-langkah Metode Pembelajaran Discovery
Langkah-langkah pembelajaran discovery adalah sebagai berikut:
a.         Identifikasi kebutuhan siswa;
b.         Seleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, pengertian konsep dan generalisasi pengetahuan;
c.         Seleksi bahan, problema/ tugas-tugas;
d.        Membantu dan memperjelas tugas/ problema yang dihadapi siswa serta peranan masing-masing siswa;
e.         Mempersiapkan kelas dan alat-alat yang diperlukan;
f.          Mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan;
g.         Memberi kesempatan pada siswa untuk melakukan penemuan;
h.         Membantu siswa dengan informasi/ data jika diperlukan oleh siswa;
i.           Memimpin analisis sendiri (self analysis) dengan pertanyaan yang mengarahkan dan mengidentifikasi masalah;
j.           Merangsang terjadinya interaksi antara siswa dengan siswa; membantu siswa merumuskan prinsip dan generalisasi hasil penemuannya.

3.         Keunggulan dan Kelemahan Metode Pembelajaran Discovery
Keunggulan dari Metode Pembelajaran Discovery adalah sebagai berikut:
a.         Siswa aktif dalam kegiatan belajar, sebab ia berpikir dan menggunakan kemampuan untuk menemukan hasil akhir;
b.         Siswa memahami benar bahan pelajaran, sebab mengalami sendiri proses menemukannya. Sesuatu yang diperoleh dengan cara ini lebih lama diingat;
c.         Menemukan sendiri menimbulkan rasa puas. Kepuasan batin ini mendorong ingin melakukan penemuan lagi sehingga minat belajarnya meningkat;
d.        Siswa yang memperoleh pengetahuan dengan metode penemuan akan lebih mampu mentransfer pengetahuannya ke berbagai konteks;
e.         Metode ini melatih siswa untuk lebih banyak belajar sendiri.
Selain memiliki keunggulan, metode Discovery memiliki beberapa kelemahan, diantaranya membutuhkan waktu belajar yang lebih lama dibandingkan dengan belajar menerima.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar